Wednesday, January 14, 2009

Gurita Kepa Manusia

klik untuk melihat foto
Warga kawasan Muara, Kelurahan Berok Nipah dihebohkan dengan seekor Gurita berkepala manusia, pada minggu (4 Januari_red) kemarin. Saat hewan langka itu diperlihatkan kepada khalayak ramai, hal itu mengundang perhatian seluruh warga lainnya.Wartawan koran ini pun tak mau ketinggalan, setelah memperoleh lokasi lansung menuju lokasi.

Hewan bernama latin Cephalopod itu ditemukan Man, 43, seorang buruh pelabuhan Muaro, Padang.

Menurut keterangan warga setempat, Ita, 38, Gurita berkepala manusia itu ditemukan suaminya saat membongkar Gurita tangkapan dari Pulau Mentawai di Pelabuhan Muaro. Usai membongkar itu Man membawa sebagian Gurita ke rumahnya untuk dimasak oleh istrinya. Berdasarkan pengakuan Man kepada Ita, gurita itu didapatkan tepatnya di pulau Pasoban.

Ketika akan dimasak, Ita merasa tidak ada yang ganjil dari Gurita tersebut. Padahal waktu itu ia melihat kepala berambut, namun itu tidak menjadi perhatian baginya. Setelah direbus beberapa saat kemudian ia melihat rambut gurita itu rontok hingga habis. Kemudian ia melihat gurita itu ada yang aneh.

Sehingga ia memisahkan Gurita itu ke tempat khusus hingga kering. Beberapa saat kemudian Ita melihat dari mata gurita mengeluarkan air mata. Kepala gurita tersebut menyerupai kepala manusia. Di kepalanya juga terdapat mata dan hidung seperti layaknya manusia.

Warga beregumun melihat kejadian aneh bin ajib tersebut, hingga terkesan seperti kawasan hiburan.

Merasa ada keanehan dengan Gurita tersebut, Ita memberitahukan kepada tetanggganya. Ternyata gurita itu berbeda dengan gurita lainnya dan dapat dikatakan aneh.

Warga beregumun melihat kejadian aneh bin ajib tersebut, hingga menjadi tontonan warga dan terkesan seperti kawasan hiburan. Hingga berita ini dilansir koran ini, Ita mengaku Gurita tersebut akan diawetkannya dan di pelihara jadi barang pajangaan.

klik untuk melihat foto
"Rezeki itu tak berpintu", mungkin kalimat itulah yang tepat disematkan pada Anita (35), penemu Gurita berkepala manusia. Sejak menjadikan gurita itu sebagai tontonan, rezekipun mengalir. Partisipasi dari pengunjung yang hampir setiap hari menyesakan rumahnya yang terletak di Berok Nipah membuat dompet Anita semakin tebal. Bahkan ada beberapa pengunjung yang berniat membeli guritanya dengan harga Rp.40 jutaan!, fantastis!

Bukannya sumringah, Anita malah sedih. Entah kenapa, rasa cintanya begitu saja tumbuh kepada binatang yang memiliki tinta sebagai senjata pelindung itu hingga mengalahkan nafsunya untuk kaya raya. Tampaknya Anita tak silau dengan banyaknya uang yang akan diterimanya jika mau menjual gurita yang ditemukanya pada hari Minggu, (4/1).

"Saya tidak akan menjual gurita ini berapapun harganya. Tak ada niat untuk begitu. Sudah cukup rasanya rezeki yang diberikan lewat orang-orang yang melihatnya. Saya tidak terlalu silau dengan uang yang banyak sehingga harus tega menjual gurita ini. Entah mengapa, dia (gurita) sudah menjadi bagian keluarga ini. Saya tidak akan menjualnya walaupun dengan harga selangit,"cetus Anita menetapkan hatinya.

Berbagai tawaran tak hanya datang dari warga Kota Padang. Ada pengunjung yang dari Pariaman, Pekan Baru dan Bangkinang melakukan penawaran dengan harga yang bervariasi. Namun Anita menolaknya mentah-mentah. Bahkan, salah seorang pengunjung yang beretnis Tiongha menghargai gurita temuan Anita dengan harga berkisar di Rp.40 jutaan. Anita tak terpancing untuk menjualnya.

"Tawaran harga mangalir bervariasi, mulai dari satu juta hingga Rp.40 juta. Para penawar datang dari berbagai latar. Ada yang orang Padang, Pekan Baru ataupun Tiongha. Entah kenapa mereka sangat antusias untuk memiliki gurita ini,"papar istri buruh pelabuhan Muaro itu.

Kerasnya hati Anita untuk tidak mau menjual guritanya ternyata menjadi bahan pembicaraan bagi orang-orang. Namun, para tetua yang datang menjambangi Anita mengungkapkan kalau keputusan yang diambil Anita sangat tepat. Seperti apa yang dituturkan Salwi (69), jika dijual, mungkin suatu saat Anita dan keluarganya akan mendapatkan kemalangan.

"Hewan itu adalah titipan kepada Anita. Dia sudah memberikan Anita penghasilan. Mungkin kalau dia nekad menjualnya, sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Pelihara saja dengan baik, semuanya akan baik-baik saja

No comments: