Dari pantauan wartawan kor ini suasana Jalan Sawahan hingga Jalan M Hatta, Pauh tampak lengang dari lalu lalang angkot warna hijau dan bus kota biru muda. Angkutan tersebut lebih banyak memilih parkir di kandangnya.
Pagi kemarin, sepanjang jalan tersebut terlihat tumpukan mahasiswa Unand dengan wajah panik menunggu angkutan yang akan membawanya ke kampus Unand. Padahal mahasiswa yang mencapai ribuan orang itu akan mengikuti perkuliahan dengan jadwal pagi. Begitu juga dengan masyarakat yang berada di kawasan Pasa Ambacang hingga Simpang By Pass Ketaping Anduring, mereka terpaksa mencari angkutan alternatif.
Untuk para mahasiswa yang akan pergi ke kampus, sebagiannya masih dapat bernafas lega karena mendapatkan tumpangan dari mobil pribadi para dosen, staf Unand, dan rekan mahasiswa lainnya yang berkendaraan pribadi. Akan tetapi hal tersebut tidak mampu mengakomodir secara keseluruhan.
Dengan demikian, pimpinan Unand menurunkan empat unit bus warna hijau untuk menyelamatkan para mahasiswanya supaya bisa ke kampus dan masyarakat sekitar jalan yang dilewati bus tersebut.
Bus kampus berwarna hijau itu seyogyanya membawa karyawan Unand, tapi kemarin itu juga membawa mahasiswa dan masyarakat sekitar Pauh. Bus itu mulai beroperasi sejak pukul 08.30 WIB.
Lisa, 19, salah seorang mahasiswa mengatakan tidak mengetahui angkot trayek Lurus dan bus kota trayek Kampus akan melanjutkan aksi mogok menambang. Sebab, Seninnya angkutan tersebut masih terlihat menambang di waktu pagi. Akan tetapi kemarin mogok itu dimulai sejak pagi.
“Saya terpaksa naik angkot jurusan Belimbing hingga Simpang Bay Pass. Selanjutnya saya mendapatkan tumpangan sepeda motor salah seorang rekan mahasiswa satu kampus,” katanya dengan nafas terengah-engah.
Oyon, 41, salah seorang sopir mengatakan para sopir akan kembali menambang, apabila Pemko mencabut penambahan mobil angkot trayek Lurus tersebut. Di tempat terpisah, Pembantu Rektor (PR) III Unand Badrul Mustafa Kemal yang dihubungi Padang Ekspres membenarkan pimpinan Unand menurunkan bus tersebut.
“Akibat aksi mogok ini mahasiswa kami mengeluh dan tidak konsentrasi berada di dalam kampus, karena telah kelelahan,” kata Badrul. Badrul berharap permasalahan antara pengemudi dan pengusaha angkutan dengan Pemko dapat diselesaikan dengan baik dengan cepat. “Jangan korbankan masyarakat dengan permasalahan ini,” kata Badrul. (Nk)