Nover, pemilik kerbau tersebut menjelaskan bahwa semula ia mengetahui kerbau betina miliknya itu hamil. Sejak awal kehamilan, Nover tidak pernah curiga dengan hal tersebut, dan merawat kerbaunya seperti biasa serta memberikan makanan ekstra.
Tapi setelah kandungan kerbaunya berusia lima bulan, Nover terkejut karena melihat adanya tanda-tanda akan melahirkan. Ketika itu, sebutnya, keluar cairan seperti air ketuban disertai bercak-bercak darah. Tak lama kemudian induk kerbau itu melahirkan di tengah sawah dengan kondisi bayi kerbau yang sangat kecil dibanding ukuran bayi kerbau normal. Namun kelahiran pada Minggu (11/1) siang sekitar pukul 16.00 WIB tersebut sangat mengejutkan Nover, karena bayi kerbau yang lahir memiliki dua kepala.
Hal tersebut langsung ia sampaikan kepada warga lainnya, dan tak lama kemudian puluhan orang langsung berkerumuan ditengah sawah tempat induk kerbaunya melahirkan. “Tapi bayi itu tidak berusia panjang, karena sekitar lima menit setelah lahir langsung mati. Namun yang cukup aneh, ketika mulut pada salah satu kepala saya buka, ternyata mulut pada kepala yang lain juga ikut terbuka, padahal ketika itu bayi kerbau itu telah mati,” kata Nover.
Anak kerbau berkepala dua telah lahir dan mati di Jorong Paniang-paniang, Canduang, Agam.
Setelah kejadian aneh yang sebelum ini hanya didengar dari cerita dongeng, ratusan orang datang berkunjung ke rumah Nover untuk melihat dari dekat bayi kerbau berkepala dua itu. Bahkan rencananya Nover akan mengawetkan bayi kerbau aneh tersebut, sehingga dapat ia simpan sampai kapan saja dan dapat pula dilihat oleh orang banyak.
Munisfar, Camat Canduang Agam juga tampak melihat bayi kerbau berkepala dua tersebut kerumah Nover, Selasa (13/1). Sementara dari mulut ke mulut, informasi bayi kerbau berkepala dua ini juga telah merebak hingga ke Bukittinggi dan sekitarnya. Bahkan sejumlah warga yang penasaran mencoba mencari tahu alamat tempat tinggal Nover, sekedar untuk melihat atau merekam gambar dengan kamera telepon genggam mereka
No comments:
Post a Comment